CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

..."...sUgEnG r@wUH Di nOFhiE bLoG,,,"...

Senin, 01 Desember 2008

mendukung perangkat lunak

Perangkat lunak atau piranti lunak adalah program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara

pengguna dan perangkat keras. Perangkat lunak dapat juga dikatakan sebagai 'penterjemah' perintah-perintah yang dijalankan pengguna komputer untuk diteruskan ke atau diproses oleh perangkat keras. Perangkat lunak ini dibagi menjadi 3 tingkatan: tingkatan program aplikasi (application program misalnya Microsoft Office), tingkatan sistem operasi (operating system misalnya Microsoft Windows), dan tingkatan bahasa pemrograman (yang dibagi lagi atas bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti Pascal dan bahasa pemrograman tingkat rendah yaitu bahasa rakitan).

Perangkat lunak adalah program komputer yang isi instruksinya dapat diubah dengan mudah. Perangkat lunak umumnya digunakan untuk mengontrol perangkat keras (yang sering disebut sebagai device driver), melakukan proses perhitungan, berinteraksi dengan perangkat lunak yang lebih mendasar lainnya (seperti sistem operasi, dan bahasa pemrograman), dan lain-lain.
Penilitian ini berusaha mengembangkan

fitur manajemen Internet Content khususnya di
bidang Perbankan dan integrasi aplikasi Email
untuk mendukung perangkat lunak Enterprise
Information Portal untuk eksekutif. Penelitian
diawali dengan analisis terhadap definisi
kebutuhan sebuah Internet Content dan integrasi aplikasi Email dalam Enterprise Information
Portal yang dilanjutkan dengan perancangan arsitektur dan domain model yang digunakan.

Untuk pengembangan dan pembuatan perangkat
,lunak, digunakan teknologi open source yaitu
Java, framework Tapestry, Jetty sebagai web
server dan PostgreSQL sebagai basis data. Uji
coba dilakukan dengan proses instalasi, mencoba
kombinasi konfigurasi untuk menguji tingkat
aktualitas berita-berita dan kombinasi konfigurasi
untuk fasilitas pencarian dan personalisasi. Selain itu pengujian dilakukan pada metode
berkomunikasi melalui aplikasi email yang
terintegrasi.

Penelitian ini menghasilkan perangkat lunak yang mampu menjadi media informasi eksternal, pencarian informasi dan kolaborasi dengan adanya aplikasi email terintegrasi.
Dengan adanya Enterprise Information Portal untuk Eksekutif ini diharapkan keputusan strategis
yang diambil untuk perusahaan dapat menjadi lebih baik.

[+/-] Selengkapnya...

Kamis, 27 November 2008

wirelles DAB..

Teknologi wireles memang menjanjikan berbagai kemudahan dan kenyamanan yang masih sulit diberikan Oleh kabel biasa. Oleh karenanya tidaklah mengherankan kalo wireles ini telah banyak di pakai oleh berbagai kalangan.


WIRELES BROADBAND

adalah salah satu dari berbagai layanan yang dapat memenuhi segala kebutuhan akses Internet Corporate dengan total koneksi tak terbatas. Layanan Wireles Broadband mempergunakan Radio Link Untuk menghubungkan satu Kantor atau gedung dengan yang lain. Penggunaan peralatan Radio Link ini merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan tersedianya jaringan line dedikated dan mahalnya biaya yang deselenggarakan pihak ketiga.

DEFINISI & SPESIFIKASI
Akses internet Broadband, Menggunakan media radio wireles berkecepatan tinggi sampai dengan 11 Mbps.
bekerja di frekuensi 5.8 Ghz dan 2.4 Ghz.
backbone to multipoint ( sectoral ) antara PoP Indonet PoP.

Alasan Menggunakan Internet Wifi / Kelebihan Wireless.
Teknologi cukup mudah untuk diterapkan.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk instalasi.
Biaya operasional yang relatif lebih murah.
Tidak ada ketergantungan dengan pihak ketiga penyedia media. Sudah dalam converage area.
Local bandwidth IIX sampai 512 Kbps.

Yang terpenting pada sistem wireles adalah pengantian mode , essid dan Channel. Misalkan kalau essidnya tidak sama maka wireles tersebut tidak akan bisa berhubungan. Dari sekian banyak Produk wifi yang beredar di pasaran seperti :
Fullbound
Microtik
Senao
Alcon
Edimax
dll.

[+/-] Selengkapnya...

Memberikan IP Address secara statis pada suatu Komputer yang terhubung melalui kabel LAN/UTP dari sebuah router Bagaimanakah cara seting IP address

Memberikan IP Address secara statis pada suatu Komputer yang terhubung melalui kabel LAN/UTP dari sebuah router

Bagaimanakah cara seting IP address secara statis pada komputer yang terhubung melalui kabel LAN?

Jawabannya, berikanlah komputer sebuah IP Address statis, biarkanlah PC tersebut menggunakan IP address yang sama setiap saat. Konfigurasikan wireless computer secara otomatis untuk mendapatkan sebuah IP address yang akan membolehkan PC ini untuk mendapatkan sebuah IP address dari DHCP server. Sebagai pengganti masukkkan setingan IP secara manual, lakukan prosedur ini untuk memastikan komputer untuk mendapatkan setingan TCP/IP yang benar.

Memberikan suatu komputer sebuah IP statis sangat berguna ketika:

*
Menseting layanan umum pada komputer anda (FTP servers, Web servers, dll.).
*
Komputer sangat sering diakses pada jaringan tersebut sehingga komputer tersebut mudah sekali memetakannya

Untuk memberikan IP address statis pada suatu komputer yang terhubung melalui kabel LAN, anda perlu melakukan lima tahap berikut ini:

1.
Hubungkan komputer tersebut satu sama lain
2.
Periksa bila komputer tersebut diset ke DHCP
3.
Periksa IP Address router
4.
Dapatkan DNS Servers dari Linksys Router tersebut
5.
Konfigurasikan IP Address secara statis pada Ethernet Adapter

Untuk memulai memberikan suatu komputer sebuah IP address statis, ikutilah tahap-tahap di bawah ini.

Menghubungkan Peralatan Satu Sama Lain

Pastikan anda memiliki koneksi internet yang aktif, kemudian hubungkan modemnya ke port internet pada router dan komputer ke salah satu dari empat port Ethernet.

Periksa bila komputer diset ke DHCP

Untuk mengkonfigurasi komputer mendapatkan sebuah IP address secara otomatis, anda harus memeriksa TCP/IP properties dari Ethernet Adapter yang diinstal pada komputer tersebut.

Periksa IP Address Router

Untuk menemukan IP address lokal router Linksys, anda harus memeriksa setingan IP komputer tersebut.

Periksa DNS Server Dari Router Linksys

Untuk memeriksa DNS server pada router Linksys, anda harus mengakses halaman setup berbasis web.

Konfigurasi IP Address Statis pada Ethernet Adapter

Windows 2000/XP

Tahap 1:
Klik Start, kemudian Control Panel.

Tahap 2:
Ketika jendela Control Panel terbuka, double-click Network Connections.

Tahap 3:
Klik-kanan Local Area Connection, kemudian klik Properties.

Tahap 4:
Ketika jendela Local Area Connection Properties muncul, klik Internet Protocol (TCP/IP) kemudian Properties.

Tahap 5:
Ganti pilihan dari Obtain an IP address automatically menjadi Use the following IP address dan isi seperti berikut ini:

CATATAN: Pastikan anda mempunyai Default Gateway dan DNS servers.

Pastikan IP Address yang akan anda berikan pada komputer sama 3 angka yang pertamanya seperti Default Gateway dan angka terakhir dapat diisi dengan angka antara 2 dan 99. Pada contoh ini, Default Gateway kita adalah 192.168.1.1, maka IP address-nya yang harus digunakan dimulai dengan 192.168.1. kemudian gantilah dengan angka apapun dari 2 hingga 99. Dalam contoh ini, IP address yang kita berikan adalah 192.168.1.50.

CATATAN: Untuk setiap penambahan komputer yang akan diberikan sebuah IP address statis, pastikanlah komputer tersebut telah mendapatkan sebuah IP Address yang unik.

*
IP: “192.168.1.50”
*
Subnet Mask: “255.255.255.0”
*
Default Gateway: “192.168.1.1” (Default Gateway ini anda tulis di bawah belakangan)

Ganti setingan Obtain DNS server address automatically ke Use the following DNS Server addresses pada jendela yang sama. Kemudian isilah dengan isian berikut ini:

*
Preferred DNS server: (ini DNS yang anda tulis di bawah belakangan)
*
Alternate DNS server: (ini DNS yang anda tulis di bawah belakangan, bila ada dua DNS servers)

Tahap 6:
Klik OK kemudian OK atau Close.

Windows 98/ME

Memberikan IP address statis menggunakan Windows 98 atau ME:

Tahap 1:
Klik Start, kemudian Settings, kemudian Control Panel.

Tahap 2:
Double-klik Network kemudian pilih TCP/IP untuk Ethernet adapter pada PC tersebut. Segera setelah dipilih, klik Properties.

Tahap 3:
Ganti opsi dari Obtain Automatically ke Specify dan masukkan seperti berikut ini:

CATATAN: Pastikan bahwa anda punya Default Gateway dan DNS servers.

Pastikan IP Address yang akan anda berikan pada komputer sama 3 angka yang pertamanya seperti Default Gateway dan angka terakhir dapat diisi dengan angka antara 2 dan 99. Pada contoh ini, Default Gateway kita adalah 192.168.1.1, maka IP address-nya yang harus digunakan dimulai dengan 192.168.1. kemudian gantilah dengan angka apapun dari 2 hingga 99. Dalam contoh ini, IP address yang kita berikan adalah 192.168.1.50.

CATATAN: Untuk setiap penambahan komputer yang akan diberikan sebuah IP address statis, pastikanlah komputer tersebut telah mendapatkan sebuah IP Address yang unik.

*
IP: “192.168.1.50”
*
Subnet Mask: “255.255.255.0”

Klik Gateway dan masukkan IP address lokal router ke dalam isian Default Gateway, lalu klik Add. Pada contoh ini kita gunakan 192.168.1.1 sebagai default gateway.NOTE: Gateway harus anda tulis dibawah belakangan.

Tahap 5:
Klik DNS Configuration, kemudian lanjutkan ke isian Host dan ketik tipe “computer,” lalu menuju ke isian DNS Server Search Order dan masukkan DNS Servers dari router tersebut, kemudian klik Add.

CATATAN: DNS server harusnya gateway yang anda tulis terakhir.

Tahap 6:
Klik OK kemudian yang lainnya OK dan windows akan segera restart.

Mac OS

Memberikan IP address statis menggunakan Mac:

Tahap 1:
Klik menu Apple yang ada pada bagian sudut kanan atas layar, kemudian pilih System Preferences.

CATATAN: Anda dapat menggunakan opsi lain untuk mengakses System Preferences.

Tahap 2:
Dibawah System Preferences klik Network.

Tahap 3:
Ketika layar Network tampil, lihat pada Location dan pilih Automatic kemudian dibawah Show pilih Built-in Ethernet.

Tahap 4:
Dibawah Configure IPv4 pilih Manually dan masukkan seperti berikut:

CATATAN: Pastikan anda memiliki Default Gateway dan DNS servers.

Pastikan IP Address yang akan anda berikan pada komputer sama 3 angka yang pertamanya seperti Default Gateway dan angka terakhir dapat diisi dengan angka antara 2 dan 99. Pada contoh ini, Default Gateway kita adalah 192.168.1.1, maka IP address-nya yang harus digunakan dimulai dengan 192.168.1. kemudian gantilah dengan angka apapun dari 2 hingga 99. Dalam contoh ini, IP address yang kita berikan adalah 192.168.1.50.

CATATAN: Untuk setiap penambahan komputer yang akan diberikan sebuah IP address statis, pastikanlah komputer tersebut telah mendapatkan sebuah IP Address yang unik.

*
IP Address: “192.168.1.50”
*
Subnet Mask: “255.255.255.0”
*
Default Gateway: “192.168.1.1” (ini Default Gateway yang anda tulis di bawah belakangan)
*
DNS Servers: (ini DNS yang anda tulis di bawah belakangan)

Tahap 5:

Klik apply

[+/-] Selengkapnya...

Menginstalasi dan Mengkonfigurasi TCP/IP dinamis pada workstation yang terhubung pada jaringan

Konfigurasi Dinamis

Komputer-komputer dengan sistem operasi Microsoft Windows 2003 akan berusaha untuk memperoleh konfigurasi TCP/IP dari sebuah server DHCP pada jaringan Anda berdasarkan default seperti diuraikan pada Gambar 10. Jika suatu konfigurasi TCP/IP statis baru saja diimplementasikan pada sebuah komputer, maka Anda dapat mengimplementasikan suatu konfigurasi TCP/IP dinamis.

Untuk mengimplementasikan suatu konfigurasi TCP/IP dinamis:

1.
Klik Start
2.
Klik Programs
3.
Klik Connect To
4.
Klik Show All Connections
5.
Klik kanan Local Area Connection
6.
Klik Properties
7.
Pada tab General klik Internet Protocol (TCP/IP)
8.
Klik Properties. Untuk tipe-tipe koneksi yang lain, klik tab Networking
9.
Klik Obtain An IP Address Automatically
10.
Klik OK

Konfigurasi Manual

Beberapa server, misalnya DHCP, DNS, dan WINS, harus diberikan suatu alamat IP secara manual. Bila Anda tidak mempunyai sebuah server DHCP pada jaringan Anda, maka Anda harus mengonfigurasi komputer-komputer TCP/IP secara manual agar bisa memakai suatu alamat IP statis.

[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 08 November 2008

UJI COBA MEMBUAT SENDIRI WIRELESS ANTENNA WAJAN BOLIC
DENGAN USB D-LINK DWL-G120

A.) Langkah awal adalah mempersiapkan bahan.
1 buah Wajan penggorengan diameter 36* cm
1 batang Pipa paralon diameter 1” panjang +/- 50* cm
2 buah Tutup pipa paralon paralon diameter 1”
1 buahKlem Antenna
1 buahBesi siku untuk rangka Klem Antenna
2 buahBaut + Sekrup diameter 1 cm
1 buahKaleng Susu bekas + Tutup Plastik
1 buahUSB Wireless D-Link DWL-G120 + USB Cable
1 buahUTP Cable CAT 5E panjang maximum 20 M

B.) Mempersiapkan peralatan tukang.

C.) Melakukan perhitungan berdasarkan teori sebagai berikut:
Untuk mencari jarak Fokus untuk Feeder

f = D^2 / (16*d)




Contoh hasil bisa di lihat di http://my.opera.com/m4m4n/albums/show.dml?id=158489



http://my.opera.com/m4m4n/blog/membuat-antenna-wireless-dari-wajan-boli

[+/-] Selengkapnya...

nirkaBEL

Wireless atau dalam bahasa indonesia disebut nirkabel, adalah teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel. Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan ponsel)dengan frekuensi tertentu.

Kelebihan teknologi ini adalah mengeliminasi penggunaan kabel, yang bisa cukup menganggu secara estetika, dan juga kerumitan instalasi untuk menghubungkan lebih dari 2 piranti bersamaan. Misalnya: untuk menghubungkan sebuah 1 komputer server dengan 100 komputer client, dibutuhkan minimal 100 buah kabel, dengan panjang bervariasi sesuai jarak komputer klien dari server. Jika kabel2 ini tidak melalui jalur khusus yang ditutupi (seperti cable tray atau conduit), hal ini dapat mengganggu pemandangan mata atau interior suatu bangunan. Pemandangan tidak sedap ini tidak ditemui pada hubungan antar piranti berteknologi nirkabel

Kekurangan teknologi ini adalah kemungkinan interferensi terhadap sesama hubungan nirkabel pada piranti lainnya.

http://id.wikipedia.org/wiki/Nirkabel

[+/-] Selengkapnya...

Kamis, 06 November 2008

membuat antena kaleng waveguide WLAN

Antena WLAN, sepertinya barang yang satu ini akan menjadi kebutuhan baru temen-temen yang mulai seneng ber internet ria, kalo selama ini kita menggunakan antena radio untuk komunikasi, nah suatu saat kita akan menggunakan antena untuk akses ke internet, wahhh… mainan apa lagi nih ..??

Yup.., komunikasi komputer baik LAN atau WAN sudah merambah ke era wireless, sudah gak pake kabel-kabel lagi buat koneksi, bayangin sekarang dengan Rp. 200 ribu perbulan kita sudah bisa menikmati internet unlimited selama sebulan x 24 jam, nah kalo mau murah lagi .. ya di share lah sama tetangga, kalo ada 4 tetangga yang mau berbagi berarti hanya membayar 50 rb perbulan on line terus-terusan, … efisien kan?

Tapi bagaimana kalo card standar Wifi kita terbatas..? nah solusinya kita pake antena eksternal kayak kita pake antena hygain, cara yang murah meriah kita bikin antenanya dari kaleng bekas, kaleng susu, kaleng softdrink atau kaleng lain yang masih bagus tentunya.., nah temen-temen silahkan baca artikel ini ..Antena Waveguide WLAN dengan memanfaatkan bahan-bahan yang relatif murah. Kaleng, konektor, kable dan busi bisa jadi solusi WLAN yang cukup menyenangkan. Selamat bereksperimen.
Bahan:
1 konektor chassis mount N-female
4 pasang mur dan baut, atau sesuai kebutuhan
kabel tembaga 12 gauge secukupnya
1 kaleng, diameter yang disarankan adalah 3 inchi atau 3 2/3 inchiBahan Tambahan
Kabel ‘pigtail’ (dengan konektor N-Male)
Kartu Wireles yang dapat dihubungkan ke ‘pigtail’Perlengkapan:
Bor untuk melubangi kaleng, dapat diganti dengan palu dan paku
SolderCara Membuat:
Pilih kaleng yang ingin digunakan. Buka satu sisinya, habiskan isinya, cuci bersih termasuk labelnya.
Buat lubang di sisi kaleng anda. Usahakan agar lubang tepat dengan
ukuran konektornya.
Jarak lubang dari dasar kaleng tergantung diameter kaleng. Gunakan perhitungan di http://www.saunalahti.fi/elepal/antenna2calc.php angka Lg/4 adalah jarak lubang dari dasar kaleng. Perhatikan bahwa angka ¾ Lg adalah tinggi kaleng yang diinginkan Pasang kabel pada konektor, gunakan solder.
Usahakan panjang kabel yang keluar dari konektor ke dalam kaleng mendekati 1.21 inchi. Sekarang pasang konektor N-female itu, pada lubang yang ada. Gunakan mur dan baut seperlunya, sebaiknya sisi yang dipasang mur menghadap keluar kaleng.
Hubungkan N-Male pada kabel ‘pigtail’ ke konektor N-Female
Hubungkan ‘pigtail’pada kartu wireles.
Antena siap digunakan, arahkan bagian terbuka pada ‘teman’ anda.

[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 25 Oktober 2008

ConToh sOaL,,,,,,,,,,,,,,,,

1.Apa yang dimaksud dengan "serat optik" ?
Jawab :Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.

2.Sebutkan material untuk penyambungan serat optik ?
Jawab :
Material untuk penyambung kabel serat optik dibagi menjadi dua yaitu :
Material khusus
Material umum

[+/-] Selengkapnya...

sEraT OpTik

Serat optik
Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
serat optik
Serat optik umumnya digunakan dalam sistem telekomunikasi serta dalam pencahayaan, sensor, dan optik pencitraan.
Serat optik terdiri dari 2 bagian, yaitu cladding dan core. Cladding adalah selubung dari core. Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali kedalam core lagi.
Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.
Pembagian Serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :
1. Berdasarkan Mode yang dirambatkan :
Single mode : serat optik dengan core yang sangat kecil, diameter mendekati panjang gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding cladding.
Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat laser di dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini.
2. Berdasarkan indeks bias core :
Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen.
Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan.
Bagian-bagian serat optik jenis single mode
Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER (Bit Error Rate). Salah satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain mengolah data itu. Dengan intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat mencapai beberapa km, maka akan menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan BER. Dengan diketahuinya BER maka, Jumlah kesalahan pada serat optik yang sama dengan panjang yang berbeda dapat diperkirakan besarnya.
Sejarah perkembangan
Penggunaan cahaya sebagai pembawa informasi sebenarnya sudah banyak digunakan sejak zaman dahulu, baru sekitar tahun 1930-an para ilmuwan Jerman mengawali eksperimen untuk mentransmisikan cahaya melalui bahan yang bernama serat optik. Percobaan ini juga masih tergolong cukup primitif karena hasil yang dicapai tidak bisa langsung dimanfaatkan, namun harus melalui perkembangan dan penyempurnaan lebih lanjut lagi. Perkembangan selanjutnya adalah ketika para ilmuawan Inggris pada tahun 1958 mengusulkan prototipe serat optik yang sampai sekarang dipakai yaitu yang terdiri atas gelas inti yang dibungkus oleh gelas lainnya. Sekitar awal tahun 1960-an perubahan fantastis terjadi di Asia yaitu ketika para ilmuwan Jepang berhasil membuat jenis serat optik yang mampu mentransmisikan gambar.
Di lain pihak para ilmuwan selain mencoba untuk memandu cahaya melewati gelas (serat optik) namun juga mencoba untuk ”menjinakkan” cahaya. Kerja keras itupun berhasil ketika sekitar 1959 laser ditemukan. Laser beroperasi pada daerah frekuensi tampak sekitar 1014 Hertz-15 Hertz atau ratusan ribu kali frekuensi gelombang mikro.
Pada awalnya peralatan penghasil sinar laser masih serba besar dan merepotkan. Selain tidak efisien, ia baru dapat berfungsi pada suhu sangat rendah. Laser juga belum terpancar lurus. Pada kondisi cahaya sangat cerah pun, pancarannya
gampang meliuk-liuk mengikuti kepadatan atmosfer. Waktu itu, sebuah pancaran laser dalam jarak 1 km, bisa tiba di tujuan akhir pada banyak titik dengan simpangan jarak hingga hitungan meter.
Sekitar tahun 60-an ditemukan serat optik yang kemurniannya sangat tinggi, kurang dari 1 bagian dalam sejuta. Dalam bahasa sehari-hari artinya serat yang sangat bening dan tidak menghantar listrik ini sedemikian murninya, sehingga konon, seandainya air laut itu semurni serat optik, dengan pencahayaan cukup kita dapat menonton lalu-lalangnya penghuni dasar Samudera Pasifik.
Seperti halnya laser, serat optik pun harus melalui tahap-tahap pengembangan awal. Sebagaimana medium transmisi cahaya, ia sangat tidak efisien. Hingga tahun 1968 atau berselang dua tahun setelah serat optik pertama kali diramalkan akan menjadi pemandu cahaya, tingkat atenuasi (kehilangan)-nya masih 20 dB/km. Melalui pengembangan dalam teknologi material, serat optik mengalami pemurnian, dehidran dan lain-lain. Secara perlahan tapi pasti atenuasinya mencapai tingkat di bawah 1 dB/km.
Tahun 80-an, bendera lomba industri serat optik benar-benar sudah berkibar. Nama-nama besar di dunia pengembangan serat optik bermunculan. Charles K. Kao diakui dunia sebagai salah seorang perintis utama. Dari Jepang muncul Yasuharu Suematsu. Raksasa-raksasa elektronik macam ITT atau STL jelas punya banyak sekali peranan dalam mendalami riset-riset serat optik.
2. Time Line Pengembangan Fiber Optik
1917 Theory of stimulated emission Albert Einstein mengajukanm sebuah teori tentang emisi terangsang dimana jika ada atom dalam tingkatan energi tinggi 1954 "Maser" developed Charles Townes, James Gordon, dan Herbert Zeiger di Columbia University mengembangkankan "maser" yaitu microwave amplification by stimulated emission of radiation, dimana molekul dari gas amonia memperkuat dan menghasilkan gelombang. . Pekerjaan ini menghabiskan waktu tiga tahun sejak ide Townes pada tahun 1951 untuk mengambil manfaat dari osilasi frekuensi tinggi molekular untuk membangkitkan gelombang dengan penjang gelombang pendek pada gelombang radio. 1958 Pengenalan Konsep Laser Townes dan ahli fisika Arthur Schawlow mempublikasikan paper yang menunjukan bahwa maser dapat dibuat untuk dioperasikan pada daerah infra merah dan optik. .Paper ini menjelaskan tentang konsep laser (light amplification by stimulated emission of radiation)
1960 ditemukannya Continuously operating helium-neon gas laser Laboratorium Riset Bell dan Ali Javan serta koleganya William Bennett, Jr., dan Donald Herriott menemukan sebuah continuously operating helium-neon gas laser. 1960 Ditemukannya Operable laser Theodore Maiman, seorang fisikawan dan insinyur elektro di Hughes Research Laboratories, menemukan operable laser dengan menggunakan sebuah kristal batu rubi sintesis sebagai medium. 1961 Glass fiber demonstration Peneliti industri Elias Snitzer dan Will Hicks mendemontrasikan sinar laser yang diarahkan melalui serat gelas yang tipis. Inti serat gelas tersebut cukup kecil yang membuat cahaya hanya dapat melewati satu bagian saja tetapi banyak
ilmuwan menyatakan bahwa serat tidak cocok untuk komunikasi karena rugi rugi cahaya yang terjadi karena melewati jarak yang sangat jauh. 1961 Penggunaan ruby laser untuk keperluan medis Penggunaan laser yang dihasilkan dari batu Rubi yang pertama, Charles Campbell of the Institute of Ophthalmology at Columbia- Presbyterian Medical Center dan Charles Koester of the American Optical Corporation menggunakan prototipe ruby laser photocoagulator untuk menghancurkan tumor pada retina pasien. 1962 Pengembangan Gallium arsenide laser Tiga group riset terkenal yaitu General Electric, IBM, dan MIT’s Lincoln Laboratory secara simultan mengembangkan gallium arsenide laser yang mengkonversikan energi listrk secara langsung ke dalam cahaya infra merah dan perkembangan selanjutnya digunakan untuk pengembangan CD dan DVD player serta penggunaan laser printer. 1963 Heterostructures Ahli fisika Herbert Kroemer mengajukan ide yaitu heterostructures, kombinasi dari lebih dari satu semikonduktor dalam layer-layer untuk mengurangi kebutuhan energi untuk laser dan membantu untuk dapat bekerja lebih efisien. Heterostructures ini nantinya akan digunakan pada telepon seluler dan peralatan elektronik lainnya.
1966 kertas Landmark pada optical fiber Charles Kao dan George Hockham yang melakukan penelitian di Standard Telecommunications Laboratories Inggris mempublikasikan landmark paper yang mendemontrasikan bahwa fiber optik dapat mentransmisikan sinar laser yang sangat sedikit rugi-ruginya jika gelas yang digunakan sangat murni. Dengan penemuan ini kemudian para peneliti lebih fokus pada bagaimana cara memurnikan bahan gelas. 1970 Fiber Optik yang memenuhi standar kemurnian. Ilmuwan Corning Glass Works yaitu Donald Keck, Peter Schultz, dan Robert Maurer melaporkan penemuan fiber optik yang memenuhi standar yang telah ditentukan oleh Kao dan Hockham. Gelas yang paling murni yang dibuat terdiri atas gabungan silika dalam tahap uap dan mampu mengurangi rugi-rugi cahaya kurang dari 20 decibels per kilometer. Pada 1972 tim ini menemukan gelas dengan rugi-rugi cahaya hanya 4 decibels per kilometer. Juga pada tahun 1970, Morton Panish dan Izuo Hayashi dari Bell Laboratories dengan tim Ioffe Physical Institute di Leningrad, mendemontrasikan semiconductor laser yang dapat dioperasikan pada temperatur ruang. Kedua penemuan tersebut merupakan terobosan dalam komersialisasi penggunaan fiber optik. 1973 Proses Chemical vapor deposition John MacChesney dan Paul O. Connor pada Bell Laboratories mengembangkan proses chemical vapor deposition process yang memanaskan uap kimia dan oksigen ke bentuk ultratransparent glass yang dapat diproduksi masal ke dalam fiber optik yang mempunyai rugi-rugi sangat kecil. 1975 Komersialisasi Pertama dari semiconductor laser Insinyur pada Laser Diode Labs mengembangkan semiconductor laser komersial pertama yang dapat dioperasikan pada suhu kamar. 1977 Perusahaan telepon menguji coba penggunaan fiber optic Perusahaan telepon memulai penggunaan fiber optik yang membawa lalu lintas telepon. GTE membuka jalur antara Long Beach dan Artesia, California, yang menggunakan transmisi light-emitting diode. Bell Labs mendirikan sambungan yang sama pada sistem telepon di Chicago dengan jarak 1,5 mil di bawah tanah yang menghubungkan 2 s switching station.
1980 Sambungan Fiber-optic telah ada di Kota kota besar di Amerika AT&T mengumumkan akan menginstal fiber-optic yang menghubungkan kota kota antara
Boston dan Washington D.C. kemudian dua tahun kemudian MCI mengumumkan untuk melakukan hal yang sama. 1987 "Doped" fiber amplifiers David Payne di University of Southampton memperkenalkan fiber amplifiers yang dikotori oleh elemen erbium. optical amplifiers abru ini mampu menaikan sinyal cahaya tanpa harus mengkonversikan terlebih dahulu ke dalam energi listrik. 1988 Kabel Pertama Transatlantic Fiber-Optic Kabel Translantic yang pertama menggunakan fiber glass yang sangat transparan sehingga repeater hanya dibutuhkanb ketika sudah mencapai 40mil. 1991 Optical Amplifiers Emmanuel Desurvire di Bell Laboratories serta David Payne dan P. J. Mears dari University of Southampton mendemontrasikan optical amplifiers yang terintegrasi dengan kabel fiber optic tersebut. Keuntungannya adalah dapat membawa informasi 100 kali lebih cepat dari pada kabel electronic amplifier. 1996 optic fiber cable yang menggunakan optical amplifiers ditaruh di samudera pasifik TPC-5, sebuah optic fiber merupakan fiber optic pertama yang menggunakan optical amplifiers. Kabel ini melewati samudera pasifik mulai dari San Luis Obispo, California, ke Guam, Hawaii, dan Miyazaki, Japan, dan kembali ke Oregon coast dan mampu untuk menangani 320,000 panggilan telepon. 1997 Fiber Optic menghubungkan seluruh dunia Fiber Optic Link Around the Globe (FLAG) menjadi jaringan abel terpanjang di seluruh dunia yang menyediakan infrastruktur untuk generasi internet terbaru.
2. Generasi Perkembangan Serat Optik
Berdasarkan penggunaannya maka sistem komunikasi serat optik (SKSO) dibagi menjadi 4 tahap generasi yaitu :
1. Generasi pertama (mulai 1975) Sistem masih sederhana dan menjadi dasar bagi sistem generasi berikutnya, terdiri dari : alat encoding : mengubah input (misal suara) menjadi sinyal listrik transmitter : mengubah sinyal listrik menjadi sinyal gelombang, berupa LED dengan panjang gelombang 0,87 mm. serat silika : sebagai penghantar sinyal gelombang repeater : sebagai penguat gelombang yang melemah di perjalanan receiver : mengubah sinyal gelombang menjadi sinyal listrik, berupa fotodetektor alat decoding : mengubah sinyal listrik menjadi output (misal suara) Repeater bekerja melalui beberapa tahap, mula-mula ia mengubah sinyal gelombang yang sudah melemah menjadi sinyal listrik, kemudian diperkuat dan diubah kembali menjadi sinyal gelombang. Generasi pertama ini pada tahun 1978 dapat mencapai kapasitas transmisi sebesar 10 Gb.km/s.
2 Generasi kedua (mulai 1981)
Untuk mengurangi efek dispersi, ukuran teras serat diperkecil agar menjadi tipe mode tunggal. Indeks bias kulit dibuat sedekat-dekatnya dengan indeks bias teras. Dengan sendirinya transmitter juga diganti dengan diode laser, panjang gelombang yang dipancarkannya 1,3 mm. Dengan modifikasi ini generasi kedua mampu mencapai kapasitas transmisi 100 Gb.km/s, 10 kali lipat lebih besar daripada generasi pertama.
3. Generasi ketiga (mulai 1982)
Terjadi penyempurnaan pembuatan serat silika dan pembuatan chip diode laser berpanjang gelombang 1,55 mm. Kemurnian bahan silika ditingkatkan sehingga
transparansinya dapat dibuat untuk panjang gelombang sekitar 1,2 mm sampai 1,6 mm. Penyempurnaan ini meningkatkan kapasitas transmisi menjadi beberapa ratus Gb.km/s.
4. Generasi keempat (mulai 1984)
Dimulainya riset dan pengembangan sistem koheren, modulasinya yang dipakai bukan modulasi intensitas melainkan modulasi frekuensi, sehingga sinyal yang sudah lemah intensitasnya masih dapat dideteksi. Maka jarak yang dapat ditempuh, juga kapasitas transmisinya, ikut membesar. Pada tahun 1984 kapasitasnya sudah dapat menyamai kapasitas sistem deteksi langsung. Sayang, generasi ini terhambat perkembangannya karena teknologi piranti sumber dan deteksi modulasi frekuensi masih jauh tertinggal. Tetapi tidak dapat disangkal bahwa sistem koheren ini punya potensi untuk maju pesat pada masa-masa yang akan datang.
5. Generasi kelima (mulai 1989)
Pada generasi ini dikembangkan suatu penguat optik yang menggantikan fungsi repeater pada generasi-generasi sebelumnya. Sebuah penguat optik terdiri dari sebuah diode laser InGaAsP (panjang gelombang 1,48 mm) dan sejumlah serat optik dengan doping erbium (Er) di terasnya. Pada saat serat ini disinari diode lasernya, atom-atom erbium di dalamnya akan tereksitasi dan membuat inversi populasi*, sehingga bila ada sinyal lemah masuk penguat dan lewat di dalam serat, atom-atom itu akan serentak mengadakan deeksitasi yang disebut emisi terangsang (stimulated emission) Einstein. Akibatnya sinyal yang sudah melemah akan diperkuat kembali oleh emisi ini dan diteruskan keluar penguat. Keunggulan penguat optik ini terhadap repeater adalah tidak terjadinya gangguan terhadap perjalanan sinyal gelombang, sinyal gelombang tidak perlu diubah jadi listrik dulu dan seterusnya seperti yang terjadi pada repeater. Dengan adanya penguat optik ini kapasitas transmisi melonjak hebat sekali. Pada awal pengembangannya hanya dicapai 400 Gb.km/s, tetapi setahun kemudian kapasitas transmisi sudah menembus harga 50 ribu Gb.km/s.
6. Generasi keenam
Pada tahun 1988 Linn F. Mollenauer memelopori sistem komunikasi soliton. Soliton adalah pulsa gelombang yang terdiri dari banyak komponen panjang gelombang. Komponen-komponennya memiliki panjang gelombang yang berbeda hanya sedikit, dan juga bervariasi dalam intensitasnya. Panjang soliton hanya 10-12 detik dan dapat dibagi menjadi beberapa komponen yang saling berdekatan, sehingga sinyal-sinyal yang berupa soliton merupakan informasi yang terdiri dari beberapa saluran sekaligus (wavelength division multiplexing). Eksperimen menunjukkan bahwa soliton minimal dapat membawa 5 saluran yang masing-masing membawa informasi dengan laju 5 Gb/s. Cacah saluran dapat dibuat menjadi dua kali lipat lebih banyak jika dibunakan multiplexing polarisasi, karena setiap saluran memiliki dua polarisasi yang berbeda. Kapasitas transmisi yang telah diuji mencapai 35 ribu Gb.km/s.
Cara kerja sistem soliton ini adalah efek Kerr, yaitu sinar-sinar yang panjang gelombangnya sama akan merambat dengan laju yang berbeda di dalam suatu bahan jika intensitasnya melebihi suatu harga batas. Efek ini kemudian digunakan untuk menetralisir efek dispersi, sehingga soliton tidak akan melebar pada waktu sampai di receiver. Hal ini sangat menguntungkan karena tingkat kesalahan yang ditimbulkannya amat kecil bahkan dapat diabaikan. Tampak bahwa penggabungan ciri beberapa generasi teknologi serat optik akan mampu menghasilkan suatu sistem komunikasi yang mendekati ideal, yaitu yang memiliki kapasitas transmisi yang sebesar-besarnya dengan tingkat kesalahan yang sekecil-kecilnya yang jelas, dunia komunikasi abad 21 mendatang tidak dapat dihindari lagi akan dirajai oleh teknologi serat optik.

[+/-] Selengkapnya...

Penyambungan Serat Optik

A.Penyambungan Kabel Serat Optik
Dalam jaringan kabel titik rawan gangguan terletak pada titik sambungan, karena pengaruh dari luar seperti masuknya air ke dalam closure. Dalam jangka waktu yang panjang 5 s/d 10 tahun akan menyebabkan turunnya karakteristik kabel, demikian juga akan menyebabkan rugi-rugi optik bertambah besar. Selain faktor air yang akan mempengaruhi kualitas jaringan juga faktor mekanis seperti tegangan yang berlebihan serta bending radius.
Tujuan penyambungan kabel optik secara umum adalah untuk menyambung dua buah kabel serat optik sesuai dengan prosedur yang benar sehingga mempunyai rugi-rugi sekecil mungkin.
Prosedur penyambungan kabel serat optik adalah sebagai berikut :
Penyambungan kabel serat optik harus sesuai prosedur
Penggunaan material dan peralatan harus benar
Pemasangan sarana sambung kecil kabel harus sesuai petunjuk pelaksanaan
Pengetesan harus dilakukan sesuai penyambungan
Kesemuannya harus dilaksanakan dengan baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Proses penyambungan kabel serat optik meliputi :
Penyambungan kabel
Penyambungan serat
Pertama yang harus dilaksanakan adalah penanganan sarana sambung kabel lalu penanganan serat.
Penyambungan kabel dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
Penyambungan secara mekanik
Penyambungan secara heat shrink (panas kerut)
Jadi fungsi sarana sambung kabel (closure) adalah untuk menempatkan tray dan agar kedap terhadap air.
Teknik penyambungan serat optik dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
Secara mekanik
Penyambungan serat dengan sistem mekanik saat sekarang tidak digunakan lagi oleh PT Telkom karena akan menghasilkan loss yang cukup besar.
Gambar 3.13 Alat sambung serat optik jenis manual
Secara fusion
Gambar 3.14 Alat sambung optik jenis heat shrink ( fusion )
Penyambungan serat optik dengan sistem fusion terbukti lebih handal karena hanya sedikit loss yang dihasilkan.
B.Rugi- rugi penyambungan
Perbedaaan Struktur Serat
Gambar 3.15 Core tidak berada di tengah
Karena letak core yang tidak central maka dalam penyambungan akan didapatkan hasil yang tidak optimal dengan loss yang tinggi.
Kualitas Penyambungan yang Kurang
Permukaan serat tidak rata
Gambar 3.16 Permukaan pemotongan yang halus dan rata
Sumbu serat tidak sejajar
Gambar 3.17 Pengaturan serat yang tidak sejajar
Penyimpangan sudut
Gambar 3.18 Terjadi penyimpangan sudut
Ujung serat berjauhan
Gambar 3.19 Pengaturan serat terlalu jauh
Untuk mendapatkan kualitas penyambungan yang baik harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Kualitas kabel
Alat sambung yang baik
Lingkungan harus bersih
Teknisi harus berpengalaman
C.Penyambungan Kabel Serat Optik dengan Menggunakan Closure Raychem
Sarana sambung kabel
Syarat yang harus dipenuhi oleh sarana sambung kabel adalah harus mampu melindungi serat dari gangguan alam dan mekanis seperti air, panas, reaksi kimia, getaran, tension dan bending.
Penanganan sarana sambung kabel
Penanganan sarana sambung kabel harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Tangan dan kabel harus bersih
Sarana sambung kabel harus bersih
Sealing ring harus bersih
Tunggu sarana sambung kabel harus dingin
Material
Material untuk penyambung kabel serat optik dibagi menjadi dua yaitu :
Material khusus
Material umum
Procedure Penyambungan Kabel Serat Optik dengan Menggunakan Closure Raychem
Penyambungan dengan menggunakan closure Raychem merupakan teknik penyambungan kabel dengan dua cara yaitu dengan mekanik dan heat shrink (panas kerut). Dikategorikan mekanik karena sistem penutup dome dengan penguncian klem, dan dikategorikan heat shrink karena adanya bagian yang perlu dipanaskan untuk mengencangkannya yaitu pada bagian oval seal.
Closure Raychem digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.20 Alat sambung kabel serat optik jenis closure Raychem
Closure Raychem ada dua tipe yaitu :
Tipe B2 : 1 oval port dan 2 circle port artinya 2 tray kali 12 core sambungan
Tipe B4 : 1 oval port dan 4 circle port artinya 4 tray kali 12 core sambungan
Agar mendapatan hasil sambungan yang optimal maka prosedur kerja dari penyambungan harus benar-benar terlaksanakan. Flowchart penyambungan kabel serat optik adalah sebagai berikut :
Gambar 3.21 Flowchart penyambungan kabel serat optik
Pemanasan kabel pada oval outlet
Secara runtut lepaskan pengunci klem, klem itu sendiri, dome dan sealing ring
Potong oval port pada ujungnya
Masukan oval seal ke kabel kemudian masukkan kabel ke oval port
Persiapan kabel
Kupas kulit kabel HIDPE sheat sepanjang 1200 mm
Potong strenght member sisakan 75 mm dari ujung kulit kabel yang dikupas tersebut
Pasang kabel grounding dengan cara mengupas kulit kabel sepanjang 25 mm dari ujung kulit kabel
Potong loose tube menggunkan tube cutter sisakan 35 mm dari ujung kulit kabel dan pasang transportation tube
Luruskan lingkaran kabel dengan ujung oval port pada base dome
Masukkan strength member pada klem dan kencangkan menggunakan obeng
Proses heat shrink (sealing untuk outlet)
Bersihkan oval port dan ujung kabel
Kasarkan permukaan oval port dan ujung kabel menggunakan ampelas dan bersihkan menggunakan tisu kabel
Pasang oval seal pada oval port untuk memberi tanda pada kabel
Tempatkan garis biru aluminium foil pelindung kabel dari panas sejajar dengan tanda yang ada pada kabel
Pasang oval seal pada oval port kemudian pasang klip pencabang pada oval seal tepat diantara kedua kabel
Kerutkan oval seal dengan menggunakan hot gun hingga warna bintik-bintik hijau menjadi hitam, perhatikan dudukan kedua kabel jangan sampai berubah
Panaskan ujung bagian bawah sampai adhesive benar-benar kelihatan meleleh dan keluar
Pengaturan serat pada tray
Masing-masing splice tray mempunyai kapasitas 12 sambungan dan masing-masing sisi dapat dipasang empat transportation tube besar atau enam transportation tube kecil, kemudian tandai transpotation tube tersebut 15 mm dari ujung tray
Hati-hati waktu memotong transportation tube dan kencangkan transportation tube dengan menggunakan tie wrap lalu pasangan tutup pelindung tray
Penyambungan Serat Optik (Fusion Splicing)
Teknik penyambungan serat optik untuk menyambung dua serat secara permanen dan untuk mendapatkan hasil dengan rugi-rugi yang kecil dapat dilakukan dengan menggunakan cara fusion, dimana alat yang digunakan disebut fusion splicer.
Struktur fusion splicer
Fusion splicer mempunyai struktur sebagai berikut :
Alur V dan klem
Merupakan dudukan bagi kedua serat yang akan disambung
Mikro positioned & sensor fusion splicer
Gambar 3.22 Proses Pensejajaran Fiber
Elektroda
Mengemisikan panas yang akan digunakan untuk meleburkan kedua ujung serat yang akan disambung, inilah yang merupakan proses fusion. Proses fusion dilakukan jika kedua ujung serat telah bertemu dan betul-betul pasa posisi yang tepat
Sistem sensor yang berisi kaca dan lensa
Sistem sensor ini bekerja untuk mengatur dudukan dari kedua ujung serat yang akan disambung. Salah satu serat akan menjadi referensi bagi serat yang lainnya.
Proses fusion slicing
Menghidupkan alat ukur
Mesin splicer menggunakan catuan listrik PLN. Setelah tombol “ON” ditekan, monitor LCD akan menampilkan menu-menu yang digunakan untuk setting alat ukur
Memilih mode penyambung
Maksutnya adalah setting alat splicer seperti setting arus, panjang gelombang, dan besarnya loss maksimum yang diijinkan
Pemasangan splice protector
Sebelum serat dikupas terlebih dahulu masukan sleeve (splice protector) ke salah satu serat yang akan disambung. Langkah ini sangat sederhana tapi paling sering terlupakan
Pengupasan coating
Kupas coating kedua ujung yang akan disambung sepanjang 5 cm menggunakan serat stripper. Bersihkan serat yang sudah dikupas tersebut menggunakan tissue beralkohol dengan arah yang tetap setelah bersih hindarkan serat tersentuh oleh benda apapun termasuk tangan
Pemotongan serat
Potong serat yang sudah dibersihkan tersebut dengan menggunakan serat cleaver, sisakan 3 mm dari batas coating yang terkupas (potong sepanjang 47 mm). potongan serat harus benar-benar rata dan tegak lurus dengan panjang serat.
Pemasangan serat V Groove
Dalam pemasangan serat pada V Groove membutuhkan ketelitian yang tinggi. Ujung serat yang sudah dipotong tersebut jangan samapi menyentuh alur. Jika kedua ujung serat telah menempati dudukan V Groove secara benar tutup wind protector-nya
Fusion splicing
Semua pekerjaan ini dilakukan oleh mesin splicer. Kedua ujung fiber akan saling mendekat satu dengan yang lainnya, selama proses tersebut berlangsung splicer akan memancarkan short are (dalam jumlah kecil) untuk membersihkan permukaan kedua serat. Splicer akan menghentikan pergerakan kedua serat saat gap antara kedua ujung serat telah terposisikan dengan tepat. Setelah initial gap setting splicer akan menghitung dan menampilkan posisi sudut potong kedua ujung serat.
Ketika posisi cladding dan core kedua ujung serat benar-benar sejajar splicer akan memperkecil gap (final gap setting) dan menghasilkan tegangan yang tinggi untuk meleburkan (are fusion) kedua ujung serat agar tersambung. Mikroprosesor akan menghitung estimasi loss hasil sambungan dan menampilkannya di LCD monitor
Rearc
Gambar 3.23 Proses Rearc
Rearc dilakukan jika nilai estimasi loss terlalu besar.
Estimasi fusion splicing loss dilakukan denganca cara Local Injection & Detection (LID)
Pengerutan sleeve/ smove (splice protector)
Panjang sleeve adalah 4 cm, atur agar posisi sambungan tepat berada di tengah sleeve kemudian ke tempat pemanas (tube heater) agar sleeve berkerur sehingga kedudukannya fix dan dapat melindungi sambungan. Sleeve ini bekerja dengan sistem panas kerut. Proses pengerutan berakhir dengan ditandai suara beep dan off-nya LED illumination.
Flowchart operasi penyambungan serat optik digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.24 Flowchart operasi penyambungan
Pemeliharaan fusion spicer
Pemeliharaan alat fusion splicer sangan penting agar kehandalan perangkat terjaga, pemeliharaan dilakukan terutama pada V Groove, lensa dan LED serta pembersihan/penggantian elektroda.
Pemasangan Dome Clousure
Pastikan sealing ring dan tempatnya bersih lalu pasang pada base
Pasang dome dengan hati-hati pada base, lalu pasang klem disekeliling base
Kunci klem

[+/-] Selengkapnya...